8/31/2012

Beras Rendang

Orang awam non Sumatera Barat (seperti saya) pasti akan mengkaitkan beras rendang dengan rendang, makanan berupa daging bersantan pedas-aromatik-gurih yang dapat rangking 1 dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods oleh CNN International. Melihat penampakan beras rendang, saya seperti melihat yangko-nya Yogyakarta dan menduga tekstur dan rasanya akan serupa. Ternyata snack asal Payakumbuh (Sumatera Barat) ini, sebelum kita mencicipinya, tak mudah ditebak :D 

Hiks, beras rendang ini adalah 4 terakhir yang tersisa

Beras rendang atau bareh randang terbuat dari beras ketan yang direndang (disangrai) kemudian dihaluskan. Tepung beras lalu dicampur dengan santan-gula yang telah dimasak terlebih dahulu. Setelah kalis baru dibentuk sesuai selera. Bentuk beras rendang akan sesuai cetakannya, biasanya pakai piring. Nah, yang dicetak di atas piring biasanya untuk makanan pelengkap masyarakat Payukumbuh dalam prosesi adat, contohnya sebagai makanan pelengkap untuk adat Manjapuik Marapulai (menjemput mempelai pria ke rumah orang tuanya) (1). Beras rendang oleh-oleh mudik teman papa saya ini sepertinya tidak dicetak di piring. Bentuknya kotak-kotak mini nan tipis (telaten amat bikinnya) diselubungi semacam kertas minyak transparan lalu disatukan dalam plastik yang lebih besar. Untuk ukuran makanan tradisional, pengerjaannya tampak serius. Terbukti ada label yang mencantumkan Beras Rendang - Kota Tanguh - Bunga Batangkai - M.Mulyadi. Alamatnya Tanjung Pati - Kabupaten Lina Puluh Kota Sumatera Barat - Indonesia - 26271. Hebatnya menurut label yang bersangkutan, sudah ada izin Depkes dan sertifikasi halal dari LPPOM MUI, lho.

Saya paling suka rasa manisnya, enak nggak berlebihan terus ada harum-harum apa ya, kayaknya aroma kelapa (hihihi www.sotoy.com). Teksturnya alih-alih kenyal kayak dodol, ketika digigit agak padat-kering, berpasir di mulut tapi tetap lembut. Overall, beras rendang adalah kuliner Indonesia unik, menarik dan enak sehingga patut dicoba! :)

Sumber :
(1) Artikel "Bareh Randang Makanan Khas Payakumbuh" oleh Mimi Marlina A.Md dari website http://bum-news.com/single.php?id=280 (Jumat, 18 November 2011)

1 komentar: