Pas dapat kiriman kue ini dari saudara, hati saya berseri-seri bahagia. Bahagia selain karena gratis, kue tersebut cukup aneh dan nggak pernah ada di Depok (mungkin Jakarta juga ya) jadi cihuyyy untuk diceritakan melalui blog. Langsung saja menghambat orang rumah menghabiskan kue ini (sebelum
bentuknya menjadi tak karuan ketika dipotret), menatanya di piring, lalu
memotret dengan susah payah. Hampir saya melupakan namanya,
begitupula papa saya (padahal beliau orang yang pertama kali memberitahu :D). Habis namanya agak
sulit diingat, kue sengkulun.
Nyuwun referensi kue sengkulun di Mbah Google malah membuat kepala cenat cenut. Namun sekaligus mendapat gambaran bahwa di Indonesia kemiripan antara kuliner di satu daerah dengan daerah lain tidak hanya sebatas bentuk maupun bahan, tapi juga nama! Ternyata ada sengkulun kuliner khas Betawi, ada sengkulun kuliner khas Malang, ada sangkolon kuliner khas Bangka Belitung, ada sengkulun khas Purworejo. Dari melihat-lihat resepnya di resensi buku 1010 Resep Asli Masakan Indonesia, sepertinya kue sengkulun Malang yang paling mendekati. Kalau sengkulun Betawi bahan dan bentuknya sudah beda banget. Kalau sangkolon mirip-mirip, tapi hati kecil saya mengatakan bukan yang ini yang dimaksud (asal :D).
Perpaduan kelapa dan tepung ketan yang nikmat |
Nyuwun referensi kue sengkulun di Mbah Google malah membuat kepala cenat cenut. Namun sekaligus mendapat gambaran bahwa di Indonesia kemiripan antara kuliner di satu daerah dengan daerah lain tidak hanya sebatas bentuk maupun bahan, tapi juga nama! Ternyata ada sengkulun kuliner khas Betawi, ada sengkulun kuliner khas Malang, ada sangkolon kuliner khas Bangka Belitung, ada sengkulun khas Purworejo. Dari melihat-lihat resepnya di resensi buku 1010 Resep Asli Masakan Indonesia, sepertinya kue sengkulun Malang yang paling mendekati. Kalau sengkulun Betawi bahan dan bentuknya sudah beda banget. Kalau sangkolon mirip-mirip, tapi hati kecil saya mengatakan bukan yang ini yang dimaksud (asal :D).
Saya belum menghubungi saudara saya untuk menanyakan bahan-bahan kue sengkulun, untuk kemudian dibandingkan dengan informasi di internet (sok ribet hihihi). Pokoknya overall kue ini manis banget, ketiga digigit terasa serat-serat khas kelapa parut yang gurih. Bentuknya balok sederhana, terdiri dari dua lapisan bawah putih dan atas merah yang rasanya kurang lebih sama. Teksturnya kenyal-kenyal sepertinya dari tepung beras ketan. Mirip wingko babat-nya Semarang tapi ini lebih "basah" dan lengket. Enaaak.
Yah, sekian postingan kali ini pembaca yang budiman. Kalau ada yang pernah makan kue sengkulun (?) syukur-syukur tahu riwayat bla-bla-bla, bisa cerita sama kami disini lho :)